Rabu, 27 Februari 2013

10 Tempat Wajib Dikunjungi Selama di Medan

Medan seolah tak pernah habis digali daya tariknya. Ada puluhan destinasi wisata yang bisa Anda datangi  selama di Medan. Namun jika tak punya banyak waktu berlibur, setidaknya Anda harus mengunjungi 10 destinasi wisata wajib di tanah Deli ini. Apa saja?

1. Museum Sumatera Utara
 

Museum ini diresmikan sejak tanggal 19 April 1982 dan peletakannya batu pertamanya yang berupa makara pada tahun 1954 oleh Presiden Soekarno. Bangunan ini terletak di sekitar 3 km dari bandara Polonia, tepatnya di Jl. H.M Joni No. 15. Koleksi Museum Sumatera Utara digolongkan kedalam berbagai tipe seperti benda-benda prasejarah, kebudayaan Sumatera Utara kuno, masa kerajaan Hindu Budha, masa kerajaan Islam, masa kolonialisme, perjuangan rakyat Sumatera Utara, gubernur dan pahlawan. Waktu kunjungan museum ini sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore dengan tiket masuk Rp. 3 ribu. Jika ingin mengetahui bagaimana sejarah dan budaya Sumatera, maka Anda wajib mengunjungi museum Sumatera Utara. (peta lokasi  View Larger Map )

2. Merdeka Walk
 

Tidak afdol jika ke Medan tanpa nongkrong di kawasan Merdeka Walk. Tepat berada di jantung kota, Merdeka Walk di malam hari tak ubahnya seperti tempat kongkow para kawula muda. Bagi penyuka wisata kuliner, Merdeka Walk adalah jujugan yang tepat. Jika akhir pekan, kawasan ini semakin ramai dengan konser musik dan jajaran penjual fast food, western food dan aneka atraksi. Selain itu, fasilitas wi-fi juga turut memanjakan para pengunjung. Melewati indahnya malam di Merdeka Walk adalah aktivitas liburan yang tak boleh terlewatkan. (peta lokasi View Larger Map)

3. Asam Kumbang
 

Penangkaran buaya Asam Kumbang didirikan oleh Lo Tan Muk. Sejak tahun 1959, tempat penangkaran ini berkembang pesar hingga ribuan ekor. Disini Anda bisa melihat buaya yang berumur 35-50 tahun ataupun yang masih kecil. Yang paling menarik adalah aksi buaya-buaya yang dipandu seorang pawang. Terletak di Jl. Bunga Raya Medan, Asam Kumbang bisa Anda kunjungi sejak pukul 9 pagi hingga 5 sore dengan tiket masuk Rp. 5 ribu per orang. (peta lokasi  View Larger Map)

4. Gedung London
 

Gedung London Sumatera atau biasa disebut gedung Lonsum selesai dibangun tahun 1906 bersamaan dengan lahirnya Ratu Juliana, Kerajaan Belanda. Dibangun oleh David Harrison, pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield Company (H&C) yang berpusat kota London. Meskipun dibangun pada masa lampu namun fasilitas gedung ini cukup mengagumkan. Ia  tercatat sebagi gedung pertama di Medan yang menggunakan teknologi lift untuk menjangkau 5 lantai. Terletak di kawasan Kesawan, Anda harus melihat dari dekat kemegahan gedung ini (peta lokasi View Larger Map)

5. Menara Tirtanadi
 

Menara Tirtanadi adalah landmark kota Medan. Dibangun pada tahun 1908 oleh pemerintahan Belanda, menara ini merupakan tempat penampungan air untuk masyarakat Medan. Namun saat itu tidak semua orang bisa merasakan manfaat menara ini karena hanya orang kaya sajalah yang boleh mengambil air menara Tirtanadi untuk kebutuhan sehari-hari. Kini menara tersebut sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi dan terletak di persimpangan Jl. Sisingamangaraja. Menara ini memiliki tinggi 42 meter dengan berat 330 ton. Tak heran jika dari kejauhan ikon kota Medan tersebut bisa Anda lihat. (peta lokasi View Larger Map)

6. Istana Maimun
 

Istana Maimun adalah bangunan tua yang ada di Medan dan hingga kini masih terawat dengan baik. Dibangun pada tahun 1888, istana ini memiliki luas 217 x 200 meter. Gaya arsiektur Istana Maimun ini bercorak Timur Tengah dan Eropa. Di dalam bangunan utama terdapat sebuah singgasana milik Sultan Deli. Terletak di Jl. Brigjen Katamso, Istana ini selalu dikunjungi wisatawan yang ingin melihat dari dekat bangunan yang didirikan oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Dari istana inilah jejak sejarah Kesultanan Deli bermula. (peta lokasi View Larger Map)

7. Masjid Raya Al Mashun
 

Masjid Raya Al Mashun merupakan masjid yang menjadi ikon kota Medan. Letaknya yang strategis, masih dalam komplek Istana Maimun dan Taman Sri Deli, membuat masjid ini memiliki daya tarik dan menjadi jujugan turis. Masjid Raya Al Mashun didirikan oleh Sultan Deli pada tahun 1909. Hingga kini kemegahan masjid ini masih bisa kita lihat. Dengan gaya arsitektur paduan Timur Tengah dan Eropa, masjid ini menambah keistimewaan kota Medan. Tepat di belakang masjid terdapat makam kerabat Sultan dan sering dijadikan tempat berziarah bagi warga. (peta lokasi View Larger Map)

8. Gereja Grha Maria Annai Velangkanni
 

Adalah Pastor James Bharataputra yang membangun gereja indah ini. Oleh karena keindahannya, gereja ini tidak hanya menjadi tempat beribadah umat Katholik tetapi juga destinasi wisata para pelancong. Berada di kecamatan Tuntungan, Gereja  Grha Maria Annai Velangkanni  menggabungkan gaya Indo-Mogul dan Hindu-Islam yang merupakan akulturasi arsitektur Asia. Tak heran jika Anda mengunjungi gereja ini, tampak ada kubah yang menghinasi ornamen luar bangunan. Kubah sendiri adalah ciri khas bangunan masjid yang sering kita temui. Di ruang utama terdapat 12 patung rasul di 12 tiang penyangga, patung Yesus disalib dan kutipan alkitab yang ditulis dalam 3 bahasa yakni Inggris, Indonesia dan Tamil. Menarik bukan ?.  (peta lokasi View Larger Map)

9. Tjong A Fie Mansion
 

Tjong a Fie adalah seorang imigran dari Guandong, Cina. Ia kemudian menetap di kawasan Kesawan, Medan dan menghabiskan hidupnya bersma istri dan anak di kota ini. Sebagai seorang pendatang, Tjong A Fie berhasil membangun usaha perkebunan sawit, pabrik gula dan perusahaan kereta api di Medan yang memperkerjakan ribuan karyawannya. Rumah yang sudah berdiri sejak abad ke 19 ini masih terawat hingga kini. Untuk masuk dan melihat keunikan arsitekturnya, pengunjung harus merogoh koceknya sebesar Rp. 35 ribu. Berada di Jl. Ahmad Yani, Tjong A Fie Mansion harus Anda kunjungi. (peta lokasi View Larger Map)

10. Tip Top Restaurant
 

Tip Top Restaurant adalah tujuan kuliner yang harus Anda datangi saat berada di Medan. Berdiri sejak tahun 1929 silam, Tip Top masih mempertahankan desain masa lampaunya. Warna coklat dan cahaya lampu dari bohlam kuning menambah suasana antik. Berbagai menu yang ditawarkan adalah western food seperti steak lidah, salad serta omelet. Sedangkan menu chinese food yang tersedia adalah cap cay, fuyunghai, dan masih banyak lagi. Bagi penyuka Indonesia Food, Anda juga akan mendapatkan banyak pilihan di sini. Berada di Jalan Ahmad Yani, Tip Top destinasi kuliner wajib di tanah Deli. (peta lokasi  View Larger Map)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar